Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Ketika Politik Hari Ini Tak Lagi Membicarakan Gagasan

Penulis : Mohammad Nayaka Rama Yoga Politik Hari Ini Penuh dengan Riuh Keramaian Tapi Sepi dengan Gagasan Kalau kita perhatikan, politik di Indonesia hari-hari ini memang rame banget. Media sosial penuh dengan potongan video politisi saling sindir, perang tagar tiap minggu, dan konten yang niat banget dibuat biar viral. Sekilas, politik kita tampak hidup. Tapi kalau dicermati lebih dalam, yang rame itu lebih banyak soal gaya, bukan isi. Kita jarang banget dengar politisi ngomongin gagasan.  Misalnya, waktu Pemilu 2024 kemarin, banyak calon sibuk tampil di TikTok, bikin podcast, atau hadir di acara-acara hiburan. Tapi berapa banyak yang betul-betul menjelaskan rencana jangka panjangnya untuk pendidikan, lapangan kerja, atau soal harga pangan? Gagasan sering kali cuma disinggung sekilas, lalu diganti dengan janji-janji umum yang enak didengar tapi nggak jelas bagaimana caranya. Ini bukan cuma kesan pribadi. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia pernah merilis data bahwa 65% pem...

Filsafat Sosial: Membongkar Realitas di Masyarakat

Kalau kamu mendengar kata filsafat , mungkin yang terbayang adalah orang duduk termenung sambil mempertanyakan makna hidup. Tapi tahukah kamu, ada cabang filsafat yang membahas hal-hal yang sangat dekat dengan kita? Tentang keadilan, kebebasan, kekuasaan, solidaritas, dan hidup bersama sebagai manusia. Itulah yang dibahas dalam filsafat sosial . Filsafat sosial adalah cabang filsafat yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehidupan masyarakat. Bukan soal pribadi, tapi soal bagaimana manusia hidup bersama , membentuk aturan, sistem, dan nilai bersama. Misalnya, kenapa ada orang kaya dan orang miskin? Apa itu keadilan? Apakah negara punya hak mengatur hidup kita? Dan bagaimana kita bisa hidup damai dalam perbedaan? Yang menarik dari filsafat sosial adalah ia tidak langsung kasih jawaban pasti . Ia justru mengajak kita untuk bertanya lebih dalam, menggugat yang dianggap biasa, dan berpikir kritis soal kenyataan sosial yang sering kita anggap “sudah seharusnya begitu.”...

Ketika Agama Bukan Lagi Sekadar Ibadah: Mengenal Sosiologi Agama

Kalau bicara soal agama, yang terbayang biasanya adalah ibadah, kitab suci, tempat ibadah, atau aturan hidup yang bersumber dari kepercayaan kepada Tuhan. Tapi tahukah kamu, agama ternyata bukan cuma soal hubungan manusia dengan Tuhan. Agama juga soal hubungan manusia dengan manusia lain. Ia membentuk cara kita bersikap, memilih, bahkan berkonflik. Dan semua itu bisa dipelajari lewat satu cabang ilmu: sosiologi agama . Sosiologi agama memandang agama bukan dari sisi keyakinannya, tapi dari sisi fungsinya dalam masyarakat . Ia bertanya, “Apa peran agama dalam kehidupan sosial?”, “Bagaimana agama memengaruhi cara orang berinteraksi?”, atau “Kenapa agama bisa mempererat, tapi juga memecah belah masyarakat?” Dalam pendekatan ini, agama dipahami sebagai kekuatan sosial, agama menciptakan norma, mengatur perilaku, dan bahkan membentuk identitas kolektif. Ambil contoh perayaan keagamaan. Di luar sisi ibadahnya, perayaan itu juga memperkuat solidaritas. Orang berkumpul, saling memberi, salin...

Sosiologi Komunikasi: Bicara Itu bukan sekedar omon-omon

Pernah nggak sih kamu merasa pesan yang kamu sampaikan disalahpahami orang lain? Atau melihat dua orang berbicara hal yang sama, tapi dampaknya bisa berbeda karena status sosial atau gaya bicaranya? Ternyata, komunikasi bukan cuma soal kata-kata. Komunikasi juga dipengaruhi oleh siapa yang bicara, kepada siapa, dalam situasi apa, dan dengan tujuan apa. Di sinilah sosiologi komunikasi menjadi penting, karena di cabang ilmu sosiologi ini, kita diajarkan bahwa komunikasi itu bukan sekadar bertukar pesan, tapi bagian dari dinamika sosial yang kompleks. Sosiologi komunikasi adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari bagaimana komunikasi terjadi dalam konteks sosial. Artinya, ia tidak hanya tertarik pada “apa yang dikatakan”, tapi juga bagaimana, mengapa, dan dalam struktur sosial seperti apa komunikasi itu terjadi . Jadi, ketika seseorang bicara, bukan hanya isi pesannya yang penting, tapi juga siapa dia, latar belakangnya, dan posisi sosialnya di tengah masyarakat. Di sini, komunikasi...

Sosiologi Hukum: Ketika Hukum Tidak Lagi Soal Pasal Saja

Kalau mendengar kata “hukum”, kebanyakan orang langsung membayangkan hal-hal yang serius: undang-undang, polisi, sidang pengadilan, atau hakim dengan palunya. Wajar sih, karena hukum sering dianggap urusannya orang-orang yang belajar hukum saja. Tapi pernahkah kita berpikir, kenapa ada orang yang dihukum berat karena mencuri, sementara yang korupsi bisa tetap tersenyum di layar TV? Atau kenapa ada aturan yang cepat banget disahkan, tapi ada juga yang bertahun-tahun tak kunjung ditegakkan? Nah, di sinilah kita butuh melihat hukum lewat cara pandang yang berbeda, bukan hanya sebagai aturan tertulis, tapi sebagai sesuatu yang hidup di tengah masyarakat. Itulah yang dipelajari dalam sosiologi hukum . Sosiologi hukum adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari bagaimana hukum bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Ia tidak cuma bertanya soal apa isi pasal atau undang-undang, tapi juga bagaimana hukum dipahami, dijalankan, diabaikan, atau bahkan ditolak oleh masyarakat. Dalam pandangan ini,...